Minggu, 17 Maret 2013

CALONAN PLAYBOY

CALON PLAYBOY

Beberapa hari yang lalu, atas panggilan jiwa yang terdalam, gue meng-update bio twitter jadi kayak gini:
Seperti biasa, pro dan kontra pun terjadi.
Mereka yang normal cenderung diam dan menutup mata. Di sisi lain, pihak yang mayoritas merasa terusik dan langsung membabi buta.
Mengingat track record percintaan gue yang lumayan nggak bagus-bagus amat, gue paham kenapa mereka begitu khawatir. 
Untuk memperbaiki citra, gue nyoba bikin cewek-cewek tersentuh dengan tweet ini:
Langsung di-retweet milyaran orang.
Sesuai perkiraan, mereka pun mulai tersentuh dan perlahan-lahan nyoba buat nerima bio baru tadi. Ada yang nanyanya enak kayak gini:
Ada juga yang kayak gini:

Tapi nggak apa-apa..
Rockstar sejati emang harus ada ribut-ribut dikitnya dulu.
Nggak berapa lama, mereka mulai nanya-nanya seputar status baru ini. Gue pun menanggapi dengan elegant.
 
lumayan dalem.



dalem.


Supaya terlihat expert dan nggak cemen-cemen banget, gue ngebuat #kultwit tentang playboy-playboy-an ini.


1

2

3
 Dari #kultwit singkat ini, gue mendapat beberapa masukan.


Karna penasaran, gue langsung nyoba di tweet selanjutnya:


Baru aja nyoba, gue udah dapat saran lagi:
Karna orangnya emang gampang percaya, gue langsung praktekin di tweet selanjutnya: 

 Di titik ini, gue udah ngerasa jadi cowok paling cool. Sampai akhirnya, teguran itu datang..


Simple tapi ngena.
Dari mention terakhir gue jadi sadar, menjadi playboy tidak sesimple yang gue bayangkan.
Gue masih perlu banyak belajar. Banyak tahap yang masih harus dilewati untuk bisa paham, apa makna playboy sesungguhnya.

Seperti biasa, gue nggak akan nyerah.

Perjalanan masih panjang. Masih banyak yang perlu dan bisa gue lakukan. Seperti yang selama ini selalu gue coba lakukan: bergerak ke depan.

Kita harus berani nyoba sesuatu yang baru. Karna kalau kita cuman ngerjain apa yang kita bisa, kapan kita bisanya buat ngerjain sesuatu yang kita nggak bisa?

TIPS MERAWAT SEPEDA

Tips merawat sepeda :

1. Bersihkan

Cuci sepeda Anda dengan air dan sabun agar bagian-bagian yang berpelumas bersih.
Bersihkan bagian sprocket, chain ring pada crank, kabel, kanvas rem serta rotornya dan pulley RD dengan sikat gigi, kain kanebo

2. Keringkan

Keringkan dengan kain lap yang halus (kanebo)
kemudian jemur sebentar agar sepeda benar-benar kering.

3. Lumasi
Lumasi bagian-bagian yang perlu pelumas dengan pelumas sepeda.
Bagian yang perlu pelumas :
rantai, baut-baut shifter (tuas pemindah gigi), tuas rem,
pemindah gigi ban depan dan ban belakang,
cleatless pedal, serta kabel rem dan gigi.

4. Periksa
Periksa kembali baut-baut yang kendor, brake, bearing,
kencangkan baut-baut agar aman saat digenjot.

5. Simpan
Simpan sepeda Anda, usahakan jangan diparkir lantai untuk jangka waktu yang lama,
karena ban sepeda akan mengeras dan menyebabkan korosi pada velk alloy Anda.
Menggantung sepeda akan lebih aman jika disimpan dalam jangka waktu yang lama.

jenis cewek

DUA JENIS CEWEK

Cewek itu ada dua jenis, yaitu cewek yang bisa buka botol minuman sendiri, dan yang minta dibukain orang lain.
Cewek itu ada dua jenis, yaitu cewek pendiem dan cewek yang 'banyak omong'.
Cewek itu ada dua jenis, yaitu cewek bersepatu flats dan cewek bersepatu heels.
Cewek itu ada dua jenis, yaitu cewek yang selalu dandan dan cewek yang apa adanya (what you see is what you get).
Cewek itu ada dua jenis, yaitu cewek yang minta dibeliin sesuatu yang dia mau sama cowoknya dan cewek yang ngasih #kode supaya dibeliin sama cowoknya.
Cewek itu ada dua jenis, yaitu cewek yang suka ngambek dan cewek yang pura-pura nggak ngambek.
Cewek itu ada dua jenis, yaitu cewek yang kalo di toilet lama banget, dan cewek yang beser.
Cewek itu ada dua jenis, yaitu cewek yang kalo belanja muter-muter dulu ke semua toko abis itu balik lagi dan beli barang di toko pertama, dan cewek yang kalo belanja muter-muter dulu ke semua toko abis itu pulang tanpa membeli apa-apa dan kembali lagi beberapa hari kemudian.

Ras Indonesia yang sempurna

Ras Indonesia yang sempurna

Ras Indonesia kami menyebutnya dengan demikian. Ras ini terdiri dari seluruh suku yang ada di Indonesia seperti Jawa, Sunda, Minang, Melayu, Dayak, Bugis, Bali, Sasak, Papua dan sebagainya. Seluruh suku ini rata-rata memiliki persamaan fisik yaitu kulit sawo matang, ukuran tubuh kecil, hidung kecil dan rambut hitam.

Umumnya orang Indonesia menganggap orang asing yang putih, tinggi, langsing, hidung mancung, bibir tipis, dan rambut pirang lebih cantik atau tampan. Kita harus mulai belajar memahami cantik dari berbagai sudut pandang. Ternyata beberapa orang Indonesia yang di Indonesia dianggap biasa aja, menurut pandangan orang negara lain malah dianggap cantik. Begitu juga sebaliknya, yang di Indonesia dianggap cantik, belum tentu cantik di mata orang asing. Sebenarnya orang berpredikat tampan-cantik itu berkulit coklat, hidung kecil, mata hitam, rambut hitam. Ciri fisik itu dimiliki ras Indonesia.

Warna Kulit orang Indonesia lebih sexy.
Kulit coklat dan kuning langsat merupakan warna kulit yang khas dari ras kita sendiri dan sangat mencerminkan Indonesia. Di Eropa dan Amerika Kulit yang coklat dianggap lebih sexy. Di Eropa dan Amerika banyak orang yang sengaja membuat kulitnya coklat dengan pergi berjemur. Di AS-Eropa banyak salon pencokelat kulit. Menurut wikipedia ada 30 Juta wanita kulit putih AS pelanggan 50 Ribu salon pencokelat kulit dengan nilai pasar Rp. 50 Trilliun setahun.

Kita sebagai ras Indonesia, tercipta dengan pigmen kulit dominan yaitu pigmen eumelanin (pigmen yang menyebabkan kulit coklat sampai hitam) dan pigmen karoten (penyebab warna kuning), makanya sebagian besar orang-orang Indonesia mempunyai kulit sawo matang dan kuning langsat. Orang Indonesia yang paling putih berwarna kuning langsat lebih indah dari kulit orang Eropa yang pucat kemerahan. Yang paling hitamnya tidak kalah manis, orang Ambon, Flores dan Papua memiliki warna kulit lebih coklat tapi tidak sehitam orang Afrika. Warna coklatnya pas. Warna cokelat-hitam terlihat lebih menggemaskan dan manis daripada warna putih. Kulit coklat memang lebih keren, seksi, dan eksotis. Di Amerika Serikat orang berkulit cokelat dianggap tampan dan disukai mahasiswi kulit putih AS.
Kelebihan lainnya dari kulit kita yaitu lebih tahan radiasi ultraviolet. Dalam tubuh kita ada zat yang bernama melanin yang membuat kulit kita berwarna kecoklatan. Melanin mempunyai fungsi utama yaitu melindungi epidermis dan dermis dari bahaya radiasi ultraviolet.

MISS World 2009, Kalane Aldortno kelahiran Gibraltar, daerah di Eropa barat daya dekat perairan Spanyol, memuji perempuan Indonesia yang punya Jenis dan warna kulit yang Indah. Dia begitu menyukai perempuan Indonesia yang punya banyak warna kulit. Karena, di tempat kelahirannya hampir semua perempuan kulitnya berwana gelap dan kecokelatan. "Di negara saya mungkin warna kulit seperti Ini lebih dikenal sebagai mediteranian. Jadi, waktu melihat kulit perempuan Indonesia yang berbagai Jenis dan warnanya, ada yang putih, kuning, kecokelatan. dan gelap, saya Jadi agak Iri. Apalagi, semua terlihat mulus dan seperti bersinar," ucap Kalane saat ditemui di sela-sela kunjungannya pada acara pemilihan Miss Indonesia 2010 di sebuah pusat perbelanjaan di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.


Hidung kecil lebih manis.
Bangsa Indonesia rata-rata memiliki hidung yang kecil. Kalau mancung juga mancung yang indah tidak terlalu besar. Bangsa lain seperti Eropa dan Iran hidung yang sangat mancung dan panjang, bahkan ada yang melakukan bedah plastik untuk "dipotong dan dipendekkan hidungnya. Hidung Indonesia yang mancung kecil dipandang sebagai hidung yang sempurna. Orang Indonesia yang berhidung pesek pun sebenarnya membuat wajah menjadi lebih manis.

Pada film-film futuristrik sering digambarkan alien yang telah berevolusi sempurna. Digambarkan alien itu memiliki Hidung yang begitu kecil dan pesek malah bisa dibilang hidungnya hanya lubang kecil saja, mungkin pada masa depan kandungan oksigen di udara sangat tipis. Dengan hidung kecil juga manusia telah dipersiapkan untuk menghadapi polusi udara. Bisa dibayangkan, betapa susahnya kita memakai masker di tengah polusi udara andaikata hidung kita semancung hidung gajah.

Keuntungan lainnya dari berhidung kecil yaitu daya jangkau penglihatan orang berhidung pesek lebih luas daripada yang berhidung mancung karena tidak menghalangi pandangan mata. Hidung yang terlalu mancung dapat mengganggu penglihatan pandangan mata karena terhalang hidungnya yang mancung.

Orang Indonesia tampak lebih awet muda.
Dibandingkan dengan individu pada usia yang sama dari etnis kulit putih (Kaukasia), Afrika, latin dan Arab, maka kita bangsa Indonesia diberkahi Tuhan dengan keistimewaan lebih tampak awet muda. Kulit orang Indonesia relatif lebih tebal dan komposisi serat-serat kolagennya jauh lebih kaya. Oleh karena itu, kerutan-kerutan dan kekenduran kulit yang terjadi akan jauh lebih ringan dibandingkan etnis kulit putih. Proses penuaan ditandai dengan penurunan elastisitas serabut-serabut kolagen; pada etnis kulit putih dengan komposisi serat kolagen yang lebih sedikit maka akan terlihat lebih cepat tua daripada orang Indonesia.

Orang Indonesia cenderung tampak muda daripada usia yang sesungguhnya. Orang Indonesia bisa lebih tampak lebih muda 5 s.d 10 tahun dibandingkan etnis Eropa, Arab ataupun Afrika. Orang Indonesia yang berumur 30 tahun, di eropa bisa dikira masih berumur 20 tahunan..


Tubuh lebih kecil lebih canggih.
Biasanya orang menganggap postur tubuh yang lebih tinggi dan besar, dalam evolusi ditafsirkan sebagai sinyal dari sumber genetika yang lebih berkualitas. Juga orang yang lebih jangkung, ditafsirkan memiliki kualitas kesehatan lebih baik. Padahal kita tahu bahwa sebenarnya alat yang canggih biasanya lebih kecil, lebih ringan dan hemat tempat.

Ras yang lebih besar dan kuat belum tentu berevolusi lebih baik. Buktinya gajah lebih kuat dan besar dibandingkan manusia tapi apakah gajah lebih sempurna dari manusia. Di masa lalu bumi dipenuhi oleh makhluk-makhluk bertubuh besar seperti dinosaurus. Di masa kini banyak makhluk yang bertubuh lebih kecil dibandingkan zaman dulu sehingga membuat persediaan makanan di dunia tetap cukup. Makhluk yang bertubuh kecil lebih cocok untuk hidup di masa depan.

Ras Indonesia memproduksi lebih sedikit bau badan.
Kelompok-kelompok etnis yang berbeda memiliki karakteristik bau tubuh yang berbeda. Keringat berlebih adalah masalah yang lebih banyak dihadapi oleh orang kaukasian dan afrikan, yang memiliki lebih banyak kantung rambut (tempat dimana apocrine berasal). Sedangkan orang Indonesia cenderung memiliki lebih sedikit kelenjar apocrine, itulah sebabnya orang eropa dan afrika lebih cenderung bau. Orang kulit Putih cenderung lebih bau seperti keju. Orang kulit hitam memiliki aroma cocoa butter. Orang India juga memiliki ciri bau yang khas. Orang-orang asing memiliki kecenderungan bau badan yang lebih tinggi. Tidak aneh kalau minyak wangi dan deodoran sangat laku di luar negeri. Orang Indonesia sedikit lebih wangi kecuali orang yang jarang mandi dan punya masalah bau badan tentunya.

Orang Indonesia tidak kalah cerdas
Soal kecerdasan tentunya orang Indonesia tidak kalah. Orang-orang cerdas di Indonesia sebenarnya banyak. Banyak ilmuwan Indonesia yang berprestasi di luar negeri. Ada yang bekerja di perusahaan multi nasional berkedudukan di luar negeri, lembaga riset negara asing, dan bahkan menjadi dekan di sebuah universitas Jepang.
Dengan pendidikan yang lebih baik maka bukan tidak mungkin akan banyak tercipta makhluk cerdas yang berasal dari Indonesia.

Lantas mengapa kita masih tertinggal jauh dari kebanyakan negara-negara lain?
Indonesia tentunya saat ini sedang berkembang. Kurangnya rasa percaya diri dan kurangnya kerja keras serta para pemimpin bangsa ini yang kurang pandai dan kurang punya kebanggaan terhadap bangsa ini menyebabkan bangsa kita masih tertinggal. Tentunya nanti kita harapkan di bawah kepemimpinan yang tepat, Indonesia akan maju dengan sangat pesat melebihi bangsa-bangsa lainnya.

Kita juga harus mengembangkan diri kita sendiri. Ras Indonesia tentunya harus dikembangkan lagi supaya lebih sempurna dengan pemahaman Agama untuk lebih meningkatkan moral spiritual, pendidikan yang lebih baik untuk meningkatkan pengetahuan serta Olahraga dan makanan bergizi untuk meningkatkan kemampuan fisik.

Sebenarnya masing-masing ras memiliki kelebihan masing-masing. Bangsa Indonesia juga memiliki kelebihan dari bangsa lain. Kita harus bersyukur dengan apa yang diberikan Tuhan pada kita. Bangsa Indonesia bisa jadi merupakan manusia yang telah berevolusi sempurna dengan fisik yang disiapkan untuk keadaan alam di masa depan. (Indotop).

Kamis, 14 Maret 2013

Manfaat Gula Untuk Tubuh

Manfaat Gula Untuk Tubuh

Bermanfaat - Manfaat Gula Untuk Tubuh

Gula adalah salah satu dari sembilan bahan pokok utama kebutuhan rumahtangga yang tak pernah lepas dari sorotan masyarakat. Gula juga tidak kalah heboh dari kelangkaan minyak goreng, kelangkaan gula di pasaran juga sering membuat pejabat negara pusing tujuh keliling untuk memutuskan apakah sudah waktunya membuka keran impor atau tidak. Butiran manis itu memang sudah lekat dalam keseharian kita. Pagi hari, kita biasa menyeruput segelas teh atau kopi yang diseduh dengan gula. Saat makan siang, lauk atau sayur yang kita santap juga biasanya dibubuhi gula sebagai penyedap. Hingga malam hari, jika lembur, kita akan kembali menyeruput seduhan kopi dan gula. Apa jadinya kalau sehari saja kita tak bisa mengkonsumsi gula?
Tetapi, sadarkah Anda kalau gula bukan sebatas pemanis di mulut saja? Gula memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Tetapi, jika dikonsumsi secara berlebihan, maka gula akan berbalik menjadi jadi sumber penyakit. Para ahli gizi menggolongkan gula yang biasa kita konsumsi sebagai gula sederhana (simple sugar). Gula sederhana ini tidak mengandung zat gizi lainnya, seperti vitamin atau mineral. Ada lagi kelompok gula lain, yakni gula kompleks (complex sugar) yang memiliki beberapa zat gizi lain seperti vitamuin dan mineral. Ada pun yang masuk golongan complex sugar adalah makanan yang mengandung zat pati seperti nasi, jagung, gandum, dan singkong.

Baik gula sederhana ataupun gula kompleks, semuanya adalah sumber karbohidrat yang oleh tubuh akan diolah menjadi glukosa. Nah, glukosa inilah yang yang akan menjadi makanan bagi sel-sel tubuh manusia. Bahkan, “Otak kita itu makanannya glukosa dan oksigen. Seseorang tidak mempunyai kemampuan beraktivitas kalau tidak memiliki glukosa,” jelas Ali Khomsan, dosen Fakultas Ekologi Manusia Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB). Itulah sebabnya, setelah memakan makanan yang manis-manis, kita sering kali merasa lebih tenang, dan bisa belajar dan berpikir dengan lebih cepat. Satu hal lagi, gula sederhana termasuk golongan monosakarida, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk berproses menjadi glukosa menjadi lebih singkat. Hal ini karena gula hanya memiliki satu molekul saja.

Biarpun ada banyak jenis gula, seperti gula pasir, gula merah, atau gula jagung, kandungan gizinya tetap serupa. Bila sudah dicerna tubuh, semua ragam gula itu akan berubah jadi glukosa dan fruktosa. “Meskipun bentuk dan warnanya berbeda-beda, tapi kandungannya tetap sama,” kata Sidartawan Soegondo, Ketua Persatuan Diabetes Indonesia. Yang harus kita ingat, selain gula sederhana dengan berbagai bentuk tersebut, banyak pula jenis makanan lain yang juga mengandung glukosa. Misalnya, es krim, minuman soda, nasi padang, donat, mi ayam atau bakso, semuanya mengandung zat gula, juga pastilah mengandung gula. “Makanya jangan terpaku pada bentuknya,” seru Ali.

Karena itu, kita harus cermat mengatur dan menghitung berapa kadar gula atau glokosa yang masuk ke tubuh. Sebab, jika jumlahnya berlebihan, justru bisa menjadi penyakit, misalnya kelebihan berat badan dan kencing manis. Lalu, berapa takaran yang paling ideal untuk konsumsi gula sederhana? Menurut Ali, sebetulnya tak ada patokan yang baku. Sebab, seperti telah diuraikan, ada banyak jenis makanan lain yang juga mengandung zat gula dan bisa diolah tubuh menjadi glukosa. Tapi, ada juga sebagian pakar yang mematok konsumsi ideal gula sederhana adalah 31 gram per hari. “Itu angka yang paling ideal,” kata Sidartawan. Cuma, lagi-lagi kita harus ingat, zat gula juga terdapat pada banyak jenis makanan lain. Karena itu, jika sudah banyak mengkonsumsi makanan penghasil gula kompleks, sebaiknya kita mengurangi konsumsi gula biasa, atau sebaliknya, (segala yg berlebihan tidak baik).

Dengan Cinta, Kuucapkan "Terima Kasih Guruku"

Dengan Cinta, Kuucapkan "Terima Kasih Guruku"



Berbicara tentang guru, tentang mereka yang luar biasa, tentang mereka yang tak kenal lelah dalam membimbing Sang Pencari Ilmu, tentang mereka yang senang saat anak didikannya sukses, tentang mereka yang turut bersedih saat putra-putri bimbingannya gagal namun tetap memberi semangat, tentang mereka yang bagaikan orang tua di sekolah, tentang mereka yang rela meluangkan waktu berharganya, tenaganya, dan pikiran luasnya demi murid-muridnya, tentang mereka yang begitu banyak jasanya, tentang mereka yang merupakan pahlawan tanpa tanda jasa...

Guru, kata yang terbilang pendek untuk mereka yang besar jasanya.

Siapapun, tentunya memiliki sosok guru yang lekat dalam ingatannya, ia lekat karena keikhlasan hatinya mengajarkan apa yang ia tahu, ia lekat karena ketulusan perilakunya yang menjadi contoh. Dan guru seperti ini tentu berbeda-beda bagi setiap orang, mungkin ia adalah guru matematika anda, mungkin ia adalah guru fisika anda, mungkin ia adalah guru Bahasa Indonesia anda, atau siapapun ia, namun sosok guru adalah orang yang begitu dekat dalam kehidupan kita. Kita mengenal guru –guru dalam pendidikan formal- sejak kita masih berada di Taman Kanak-kanak (TK), merekalah yang membuat kita nyaman bersekolah, kita lalu mengenalnya saat berada di Sekolah Dasar (SD), mereka turut mengajari kita membaca, berhitung, dan menulis di samping orang tua kita, lalu guru-guru kita di jenjang-jenjang berikutnya pun, mereka memberi pengajaran bagi kita, mereka berbagi ilmu dengan kita, bahkan mereka pun terkadang menjadi teman curhat kita, ah sungguh fleksibel sosok guru ini. Merekalah pelita kita saat kegelapan, merekalah penunjuk jalan kita.

Maka mereka layaknya matahari yang membakar semangat murid-muridnyanya,
maka mereka bagaikan hujan yang menyegarkan murid-muridnya,
maka mereka bagaikan matahari dan hujan yang menumbuhkan benih-benih kecerdasan dalam diri kita


Dan terkait tentang guru, tentunya saya pun memiliki pengalaman tersendiri, puluhan bahkan beratus guru yang pernah saya temui dari TK sampai sekarang di SMA, banyak kenangan yang dimiliki, baik kenangan yang menyenangkan ataupun tidak menyenangkan, namun itu tetaplah hal yang luar biasa. Begitu pun saya, saya pun memiliki kenangan yang luar biasa dengan guru-guru saya, dan di antara guru-guru itu, ada sosok-sosok guru yang melekat dalam pikiran saya.

Yang pertama, saya teringat akan seorang guru Matematika saya di salah satu SMP di Bandung, Bapak Senen Supardjo namanya, beliau sosok yang luar biasa, beliau sosok yang cerdas, beliau adalah orang yang menjungkirbalikkan pikiran saya tentang Matematika.
Seperti kebanyakan orang, pada mulanya saya tak terlalu menyukai Matematika, pelajaran yang sebenarnya menarik ini. Di kelas VII dan VIII SMP, meski nilai Matematika saya tak jelek, namun tetap saya tak menyukai Matematika dan cukup sebal dengan mata pelajaran ini. Namun ini berubah saat saya berada di kelas IX SMP, tingkatan tertinggi di SMP.

Dengan cara mengajar yang berbeda dari guru lainnya, Pak Senen ini sudah mengubah pandangan saya akan Matematika, yang dulunya Matematika nampak tak menyenangkan menjadi menyenangkan dan menarik bagi saya.

Beliau adalah guru yang memiliki cara mengajar yang berbeda. Hampir di setiap pertemuan, beliau mengeluarkan laptopnya, lalu seringkali ia memperdengarkan musik dari laptopnya tersebut. Beliau pun memperbolehkan kami makan sambil memperhatikan pemaparannya –satu hal yang jarang sekali diperbolehkan oleh kebanyakan guru. Tak jarang, teman-teman saya bahkan meminta beberapa lagu dari laptopnya. Beliau pun seringkali menjadi teman curhat bagi kawan-kawan saya. Beliau, dekat memang.

Dengan cara mengajar yang berbeda, dan sikapnya yang santun dan ramah, maka setiap murid yang diajari oleh beliau sangat menyukainya. Beliau menyemangati muridnya, beliau senantiasa tersenyum kepada muridnya, bahkan yang sangat menarik adalah beliau menanyakan nama panggilan murid-murdinya, sehingga beliau sering memanggil muridnya dengan panggilan kesukaan muridnya, dan inilah yang semakin mendekatkan beliau dengan kami.

Ah bisa berlinang air mata bila mengingat beliau.

Belum cukup sampai di situ, hal lainnya yang paling luar bisa adalah ketika beliau memberikan tambahan pelajaran gratis bagi murid-muridnya, beliau kelompokkan mereka yang ingin belajar dengannya, dan mengajar kami tak kenal lelah, padahal beliau adalah salah satu Wakil Kepala Sekolah, bahkan saat mendekati Ujian Nasional, hingga larut malam beliau mengajari kami.

Lalu, saat kelas IX tentunya lazim terdapat pemantapan pelajaran bagi siswa kelas IX, dan beliau selaku Wakasek Bidang Kurikulum pun menyiapkan strategi yang begitu jitu, meski sempat terkendala masalah dana untuk pemantapan dan Try Out, namun ini ternyata tetap berjalan, bahkan dengan menggunakan uang pribadi guru-guru. Maka dengan sistem kelas pemantapan dan ruangan Try Out yang berbeda-beda (sesuai hasil Try Out), serta intensitas Try Out yang bervariasi (IPA sekitar delapan atau sembilan kali Try Out, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia sekitar enam sampai delapan kali Try Out serta Matematika sepuluh kali Try Out) yang diterapkannya, berdampak fantastis bagi hasil Ujian Nasional kami. Puluhan siswa mendapat nilai Matematika 100, begitu pun dengan mata pelajaran lainnya, kecuali Bahasa Indonesia dengan nilai tertinggi sekitar 90-an.

Dan masih teringat dalam ingatan saya, ketika pada suatu malam, yaitu tepat malam hari sebelum pengumuman hasil Ujian Nasional, saya memperbincangkan mengenai hasil Ujian Nasional ini dengan beberapa teman saya melalui Yahoo! Messenger, hingga akhirnya saya Sign Out terlebih dulu, dan tertidur. Dan alangkah bahagia dan kagetnya saat keesokan harinya, saat saya terbangun dari tidur, satu SMS masuk ke Inbox Handphone saya, ternyata dari Pak Senen, beliau mengabarkan tentang hasil Ujian Nasional saya yang kata-katanya sebagai berikut: “Alhamdulillah, selamat, lulus dg jml nilai UN 37,05 dan mat 10,00 . SENEN S”. Bahkan SMS ini masih ada di dalam folder Saved Message Inbox di Handphone saya.

Luar biasanya beliau, beliau tak hanya pandai dalam mengajari kami Matematika, namun beliau juga adalah seorang yang taat dalam beragama, beliau pun adalah salah satu Khatib Shalat Jumat di SMP kami, dan cukup sering memberi nasihat kepada kami.
Begitulah beliau, sosok luar biasa, bahkan banyak di antara kami yang merindukan beliau, dan merindukan diajari Matematika oleh beliau. Luar biasa!

Lain Pak Senen lain pula dengan guru saya yang satu ini, kali ini beliau adalah guru Bahasa Inggris saya, dan masih di SMP yang sama. Beliau merupakan Walikelas saya, Ibu Eli Entin namanya, seringkali disingkat menjadi Bu Ellen. Tak jauh berbeda dengan Pak Senen, Bu Ellen ini memiliki kedekatan yang luar biasa dengan murid-muridnya dan memang itulah salah satu tugas Walikelas. Namun apa yang membuat beliau memiliki kenangan penting bagi saya? Karena, beliaulah guru yang sangat dekat dan ikhlas membantu kami. Beliau tak hanya membantu dalam hal pengajaran, namun dalam hal mental kami. Beliau mendata nomor handphone kami, lalu setiap sekitar pukul dua sampai pukul tiga dini hari, beliau selalu membangunkan kami lewat Missed Call-nya. Beliau membangunkan kami setiap malam, dan alhamdulillah, banyak di antara kami yang Shalat Tahajjud dan dilanjutkan dengan belajar di waktu-waktu tersebut.

Begitulah, luar biasanya guru-guru kami ini. Di setiap Idul Fitri, maka saya selalu mengirimkan SMS kepada mereka berdua, dan alhamdulillah mereka membalasnya dan itu sangat menyejukan bagi saya.

Ah luar biasanya mereka.

Terakhir, saya memiliki satu guru lagi yang luar biasa, beliau masih di SMP yang sama dengan dua guru yang saya ceritakan sebelumnya. Namun, beliau adalah sosok tertinggi dan sosok yang paling dicintai di sekolah itu, beliau adalah Kepala Sekolah kami, Pak Agus Suhara namanya. Beliau Kepala Sekolah yang luar biasa, beliau memberi pendekatan Agama dalam mendidik murid-muridnya. Beliau memberi perubahan dahsyat bagi kami.

Beliau mengadakan program pembacaan Asmaul Husna di setiap pagi, dan memberikan taushiyah di hampir setiap kesempatan sehabis pembacaan Asmaul Husna, taushiyah yang menyejukkan, merindukan, dan mengena. Beliau juga memberikan waktu khusus untuk Shalat Dhuha selama satu jam pelajaran setelah pembacaan Asmaul Husna. Dan memang, hasilnya dahsyat! Tak hanya cerdas dalam pelajaran, kami pun meningkat dalam hal ibadah. Beliau, sebagai Kepala Sekolah, sangat dekat kepada kami, beliau tak segan berkumpul bersama kami, terutama saat Shalat Dhuha, beliau pun kembali bertaushiyah kepada kami, dan tak satupun dari kami yang lelah mendengarnya.

Begitulah beliau. Bahkan beliau pun bersama Ayasha (seorang Trainer ESQ) menulis sebuah buku yang sangat tipis namun penuh ilmu, yang bertajuk “Mengubah yang Biasa Menjadi Luar Biasa”, sebuah buku yang mengajarkan kami akan “peminjaman” kekuatan Tuhan lewat ibadah. Dan memang, buku itu begitu luar biasa seluar biasa penulisnya.

Dan itulah mereka, ketiga sosok guru yang amat melekat bagi saya, ketiga sosok guru yang sangat luar biasa, dan ketiga guru yang paling saya rindukan.

Ketiga guru tadi adalah sebagian kecil di antara jutaan guru luar biasa lainnya di Indonesia. Selayaknya kita berterima kasih kepada mereka.

Maka, saya ucapkan doa bagi mereka, mereka yang ikhlas mengajari kami, tulus meluangkan waktu, menggunakan tenaga dan pikiran bagi kita semua.

Maka, Bapak Guru, Ibu Guru...
Terima kasih, terima kasih atas segala pengorbanan Bapak Ibu guru semua. Meski Bapak Ibu Guru disebut sebagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, namun jasa Bapak Ibu Guru sangat besar dan bermakna bagi kami.

Dengan cinta, kuucapkan terima kasih kepada Bapak Ibu Guru.

Kumpulan Tweet: Sabar dan Syukur

Kumpulan Tweet: Sabar dan Syukur


10/26/2011 08:40:00 PM | , , , , بسم الله الرحمن الرحيم

1. Haha, syukuri apa yang terlah kau terima, ingatlah, bila kau bersyukur, Allah tambah rezekimu, bila kau kufur, maka sebaliknya yang terjadi.

2. Haha, ingat hidup ini penuh dengan sabar dan syukur, bersyukurlah ketika mendapat nikmat, bersabarlah ketika mendapat cobaan.

3. Bersyukurlah atas segala yang diberikanNya padamu, syukurilah keadaanmu, keluargamu, orangtuamu, kawan-kawanmu, dan segalanya.

4. Bersabarlah atas cobaanNya kepadamu, saat kau sulit, kesal, jengkel atas apa yang kau alami. Ingatlah, tak ada kata "habis" dalam bersabar.

5. Ingatlah, bisa jadi kau membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, begitu sebaliknya, Allah MENGETAHUI, sedang ENGKAU tidak mengetahui.

6. Itulah misteri-Nya, Dia memberi cobaan bagimu dengan keluarga, orangtua dan hartamu, sesungguhnya Dia menyayangimu dengan cara yang tak terduga.

7. Bersyukurlah dan bersabarlah, itulah hidup, dan jika kamu melakukannya, mudah-mudahan kamu menjadi orang yang beruntung.

8. Apapun yang kau rasai, sadarlah ini pemberian dariNya, sekali lagi, Dia menyayangi hambaNya dengan cara yang Dia kehendaki, itulah dahsyatnya.

9. Bersyukur ketika mendapat kebaikan/nikmat dan bershabar ketika diberi cobaan, semua menjadi kebaikan, itulah keajaiban orang yang beriman.

10. Ketahuilah, tiada satu kejadian tanpa makna, tiada satu peristiwa yang sia-sia. Terdapat hikmah dibalik itu semua. Ingatlah, renungilah.

11. Orangtua, adalah anugerah terindah yang diberikanNya padamu, sebagaimanapun perlakuan yang kau dapatkan, sesungguhnya itu adalah ekspresi rasa sayang yang unik. Tak percaya? buktikan saat anda menjadi orang tua. #mariii

12. Oho, ketika seorang mukmin bersabar atas ujian yang menimpanya, maka Allah akan menghapus kesalahannya & mengangkat derajatnya di Surga.

13. Bersyukurlah atas apa yang kau dapatkan, mudah-mudahan engkau bahagia.

14. Dan sekali lagi, begitulah hidup, ia laksana tubuh dengan sabar dan syukur sebagai otak dan jantungnya, sangat vital.

15. Saat kau tak bersabar atas ujianNya, maka kau akan gelisah, kalut, galau&ketidakpastian, itulah saat hatimu kotor. Bersihkan dengan shabarmu.

16. Dan ingatlah, bahwa syukur adalah kunci dari diturunkannya rezeki bagimu.

sedekah beberapa sahabat Nabi

Sedekah Yuk: Sedekah Beberapa Sahabat Nabi


11/27/2010 10:29:00 PM | , , , بسم الله الرحمن الرحيم

Bila kita berbicara berkenaan dengan sedekah dan kita kaitkan dengan para shabat Rasul, maka kita akan tertuju kepada beberapa nama sahabat yang juga pedagang dan kaya akan harta, mereka tentu sudah tak asing lagi bagi kita, karena siapa yang dapat melupakan kalimat yang bahkan 'Umar ibn Khaththab sendiri pun mengakui takkan bisa mengalahkan orang yang mengucapkan kalimat tersebut, "Cukup Allah dan Rasul-Nya." Lalu, siapa pula yang dapat mengalahkan infaq sahabat yang kaya nan dermawan ini, beliau tetap konsisten menginfaqan dagangannya sementara banyak yang menawarkannya keuntungan puluhan persen dengan menolaknya dengan mantap, "Dia memberikanku keuntungan 1000 persen!". Juga semua tentu akan selalu ingat dengan sahabat nabi yang memulai usahanya di Madinah dengan tangan hampa dan 1 bulan kemudian menjadi pedagang sukses serta selalu menginfaqan hartanya dalam jumlah yang amat besar. Ada juga yang bila menurut hitungan infaqnya tidak seberapa namun akan sangat luar biasa apabila kita tahu kebenarannya. Lain lagi dengan yang mengatur siasat dalam menjamu tamu dan itu merupakan hal yang amat luar biasa.

Di sini, kita akan sedikit membahas para sahabat tersebut, meski sedikit, insya Allah akan melecutkan semangat berinfaq!

Selamat datang di Seri ke-3 dari Serial Catatan Firman Maulana: Sedekah Yuk!

"Cukuplah Allah dan Rasul-Nya Bagiku"
Adakah sahabat yang lebih utama dari beliau? Dari segala aspek, beliau memang paling utama, kita tentu sudah dapat menebaknya, Abu Bakr Ash-Shiddiq.
Dalam urusan bersedekah dan berinfaq beliau juga sering melakukannya, saat beliau membeli budak-budak Muslim dari tangan Kafir, ia lalu memerdekakannya -hal yang sangat didambakan para budak-. Selain itu juga pastinya beliau sering bersedekah kepada mereka yang membutuhkan.
Namun, dari semua itu ada di satu kesempatan yang menarik bagi saya, yaitu kisah yang diriwayatkan 'Umar ibn Khaththab.

Ketika itu, Ummat Islam di Madinah dikepung dari segala penjuru, baik dari dalam dengan berkhianatnya Yahudi Madinah, juga dari luar dengan kafir Quraisy yang bersekutu dengan kaum-kaum lain yang membenci Islam, membutuhkan banyak pengorbanan baik harta maupun jiwa, maka dianjurkanlah oleh Rasulullah untuk beramal menyumbangkan hartanya. Ketika itu Umar datang membawa hartanya, ketika ditanya oleh Rasulullah tentang apa yang ditinggalkan untuknya dan keluarganya, Umar menjawab bahwa ia meninggalkan separuh hartanya untuknya dan keluarganya. Lalu, tak lama kemudian, datanglah Abu Bakr, dan kita ingat sendiri kisah ini, ketika ditanya tentang apa yang ia tinggalkan untuknya dan keluarganya, maka sebuah kalimat tinggi penuh keimanan terlafazhkan dari lisannya, "Cukup bagiku Allah dan Rasul-Nya." Subhanallah! begitu dahsyatnya beliau, menyumbangkan semuanya demi Islam.

Ya, kalimat itu bagi saya menjadi kalimat yang selalu diingat, diingat sebagai kalimat dengan keimanan tinggi.


"Dia Memberiku Keuntungan SERIBU PERSEN!"
Pernah suatu saat, Madinah mengalami kondisi paceklik, bahan-bahan pokok mulai langka, jarang diketemukan, bila ada pun, harganya begitu mahal.
Ketika itu, seorang Businessman Zaman Itu yang juga dijuluki "Pemilik Dua Cahaya" sedang di tengah perjalanan dari kegiatan dagangnya dan akan memberikan barang-barang pokok itu kepada kaum muslimin di Madinah yang dilanda paceklik, tiba-tiba dicegat oleh pedagang-pedagang yang gila akan harta, gila akan keuntungan. Mereka, saling menawar harga kepada Businessman itu, mereka saling bersaing, mereka ingin membeli darinya dan menjual kepada penduduk Madinah dengan harga yang sangat tinggi. Mereka menjanjikan keuntungan yang cukup banyak, ada yang menjanjikan keuntungan belasan persen, ada pula yang 20-an persen, ada pula yang lebih tinggi dari itu. Namun, apa kata pria shalih ini? Beliau malah balik bertanya, "Ada yang sanggup memberikan keuntungan lebih dari itu? 100%?" Tentu saja tak ada yang berani bersedia, lalu diteruskan kalimatnya, "Namun, Allah, akan memberiku keuntungan SERIBU PERSEN!"
Maka, kalimat ini menjadi kalimat yang melemaskan para pedagang tersebut, niat mereka yang tidak baik. Lalu, berjalanlah kafilah dagangnya melenggang ke Madinah dan membagikan bahan-bahan pokok ke penduduk Madinah.
Inilah beliau, 'Utsman ibn 'Affan.


1 Dirham, 1 Dirham, 1 Dirham
Lelaki ini adalah lelaki yang sempat diperebutkan Rasulullah, Muhajirin, dan Anshar. Lelaki ini adalah seorang anak dari ayah terhormat ketika masih di tempat asalnya. Lelaki ini adalah lelaki yang berkelana mencari kebenaran. Lelaki ini adalah arsitek yang hebat. Lelaki ini juga mencetuskan gagasan cemerlang pada Perang Khandaq. Lelaki ini adalah seorang Hamba-Nya yang merasa terlalu memiliki banyak harta padahal pada saat wafat, yang dimilikinya hanya baju yang digunakannya, kasur yang ia berbaring di atasnya, juga satu barang lagi (saya agak lupa-mungkin wajan). Lelaki ini adalah Salman al-Farisy.
Saya pernah membaca dalam suatu riwayat bahwa beliau pernah membuat sebuah usaha kecil-kecilan, bahkan amat kecil. Lalu biasanya yang ia dapatkan adalah 3 Dirham perharinya. Lalu pertanyannya, 3 Dirham ini akan digunakan untuk apa? Bila saya ajukan pertanyaan itu kepada anda, apa yang akan anda jawab? Mungkin saja akan digunakan untuk keperluannya, dan mungkin untuk modal juga, atau mungkin untuk ditabung. Namun, Salman bukanlah kita yang kadar keimanannya masih merangkak naik. 3 Dirham beliau gunakan dengan amat baik, 1 Dirham untuk keperluannya satu hari itu, 1 Dirham untuk modal usaha untuk esok harinya, dan inilah 1 Dirham lagi untuk disedekahkan!
1 Dirham, ah apa besarnya 1 Dirham? Mungkin hanya puluhan ribu rupiah saja, bisa dibilang kecil untuk seorang sahabat hanya bersedakah 1 Dirham. Namun, ada yang dapat dicermati di sini. Kita lihat, dari 3 Dirham, beliau menggunakan 1 Dirham untuk modal, 1 Dirham untuk keperluaannya, dan 1 Dirham untuk sedekah, nah 1 Dirham untuk sedekah ini jumlahnya sama dengan keperluannya selama satu hari. Sekali lagi, bila dihitung mungkin akan kecil, hanya 1 Dirham atau puluhan ribu rupiah saja, namun bayangkan apabila dalam 1 hari yang didapat misalnya 3 juta rupiah, lalu ia gunakan untuk keperluannya hari itu satu juta, maka tentunya ia akan menginfakkan 1 juta pula. Nah, itulah yang perlu dilihat, sanggupkah kita bersedekah uang yang jumlahnya sama dengan kebutuhan kita?.

Milyaran Rupiah Satu Kesempatan
Beliau termasuk sahabat yang memeluk Islam di awal-awal nubuwwah, beliau juga termasuk 10 sahabat nabi yang dijamin masuk Jannah-Nya. Beliau, 'Abdurrahman ibn 'Auf adalah sahabat yang juga seorang pedagang kaya pada saat di Mekkah. Lalu, pada saat turun perintah hijrah, beliau meninggalkan semua harta kekayaannya dan sampai di Madinah dengan tangan kosong. Lalu, beliau dipersaudarakan dengan salah seorang pedagang kaya oleh Rasulullah.
Ada satu kejadian unik pada saat pertemuan keduanya, ketika itu orang Anshar tersebut menawarkan kepadanya beberapa hal, "Sesungguhnya aku mempunyai beberapa kebun, silakan kau ambil separuhnya untukmu. Lalu aku juga punya 2 rumah, biarlah satu kuberikan untukmu. Aku juga mempunya 2 istri yang cantik jelita, pilihlah seorang yang berkenan di hatimu, dan jadikanlah istrimu." Namun, 'Abdurrahman ibn 'Auf berkata, "Tidak, kuucapkan terima kasih atas kebaikanmu. Kini, yang aku minta adalah, tunjukan aku jalan menuju pasar!" "Namun setidaknya menikahlah dulu." Ujar sahabat dari Anshar ini, "Insya Allah, satu bulan lagi aku menikah."
Padahal, menurut logika, mungkin akan lebih mudah memulai usaha dengan adanya kebun, rumah, dan istri. Namun tidak begitu bagi beliau.
Maka, 'Abdurrahman ibn 'Auf pun memulai usahanya di Madinah dengan tangan kosong. Mulanya hanya sebagai kuli angkut, lalu sebagai makelar, hingga menjadi pedagang terjujur dan tesukses di sana. Ia menghancurkan kelicikan timbangan di pasar itu dengan kejujuran Islam. Tepat 1 bulan kemudian beliau bergegas menemui Nabi, kini dengan diri sebagai pedagang yang jujur dan sukses, berkata dengan tersipu bahwa ia akan menikah.

Lalu, teramat rutin pula baginya untuk berinfaq dalam jumlah yang amat besar, membagikannya ke penduduk Madinah atau untuk membiayai pasukan perang Kaum Muslimin. Bahkan jumlah infaqnya dapat mencapai 40.000 DINAR! Bila dikonversikan ke rupiah, maka pada saat ini bisa mencapai angka 64 MILYAR Rupiah!
Bayangkan saja, 1 kali kesempatan berinfaq, maka 64 MILYAR rupiah telah disedekahkannya. Subhanallah! Inilah kapasitas seorang sahabat Nabi! Inilah 'Abdurrahman ibn' Auf.

Strategi Sedekah
Abu Thalhah, demikian namanya, suatu saat ia pernah bersedekah kepada seorang musafir dengan cara yang teramat luar biasa.
Petang itu, datanglah seorang musafir ke Masjid Nabawi, ia kelaparan, lalu ia mengatakannya kepada Rasulullah, lalu Rasulullah pun berkata kepada para sahabat, "Siapa yang bersedia menjamu tamuku ini, insya Allah akan mendapat rahmat-Nya," sabda Rasulullah. Hal itu disampaikan karena beliau hanya mempunyai air minum untuk tamunya. Maka, Abu Thalhah pun bersedia. Lalu Abu Thalhah pun bergegas ke rumahnya, ditanyanya kepada istrinya, "Adakah makanan untuk tamuku ini?" Istrinya berkata, "Hanya ada sedikit, ini pun untuk anak-anak kita." Mengetahui keadaan yang demikian, maka Abu Thalhah membuat sebuah strategi.
Pada malam harinya, diajaklah musafir itu ke rumahnya, lalu ia berbincang-bincang dengan tamunya itu sembari istrinya menyiapkan makanan. Ketika itu, anak-anak Abu Thalhah sudah ditidurkan dengan keadaan lapar. Lalu tibalah sang istri membawa makanan, lalu ia mematikan lilin yang menerangi ruangan tersebut. Disodorkanlah piring dengan makanan kepada si musafir sementara satu piring lagi yang ternyata kosong kepada Abu Thalhah. Dalam keadaan gelap, si musafir itu makan dengan lahapnya, sementara Abu Thalhah berpura-pura sedang makan (karena akan tidak baik apabila seorang tamu makan sementara tuan rumahnya tidak ikut makan). Malam itu, si tamu pun beristirahat di sana dengan perut kenyang, sementara Abu Thalhan dan keluarga tidur dengan kondisi lapar.
Keesokan harinya, bergegaslah Abu Thalhah ke Masjid Nabawi untuk shalat, lalu bertemulah dengan Rasulullah, dengan tersenyum, Rasulullah berkata, "Ketahuilah Allah terpesona dengan yang kau lakukan bersama istrimu semalam." Beliau lalu membacakan ayat yang termaktub dalam surat Al-Hasyr ayat 9, "Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung." (Q.S. Al-Hasyr[59] : 9)

Itulah, kisah beberapa sahabat tentang bersedekah.
Semoga menjadi motivasi bagi kita semua, menjadi semangat.


Semoga Bermanfaat

Muhammad,sebaik-baiknya manusia

محمّد, Sebaik-baik Manusia.


10/22/2009 07:55:00 PM | , ,

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) رسول الله itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) لله dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut لله." (Q.S. Al-Ahzab: 21)

محمّد رسول الله, seorang pribadi yang mulai, sosok teladan yang sempurna. Dan apabila berbicara mengenai رسول الله, maka tak cukup rasanya untuk membicarakan kesempurnaan akhlak beliau dalam note ini. Mungkin hanya akan sedikit dibicarakan beberapa akhlaqnya yang luar biasa.

Awal kenabian beliau diawali pada suatu malam di bulan Ramadhan, ketika beliau sedang menyendiri di Gua Hira yang terletak di Jabal Nur, Bukit Cahaya untuk memikirkan keadaan masyarakat Mekkah, lalu datanglah Malaikat Jibril menyampaikan wahyu pertama. Lembaran Risalah Suci pun bermula.
Lalu, kembali ke rumahnya, beliau menggigil kedinginan atas apa yang dialaminya dan beliau pun diselimuti.
Di balik selimut ia ditegur oleh Surah Al-Mudatsitr untuk kembali berdiri dan memberi peringatan.

Dan bermulalah kehidupan رسول الله
Menyampai amanah
Dari Tuhan yang memerintah cakrawala
Ditaat disembah


Lalu, banyak cobaan berat yang menghampirinya untuk menyampaikan risalah suci ini, beliau disakiti! beliau di lempari kotoran ternak! beliau dimusuhi! demi tegaknya agama ini!
Di saat sang paman yang melindunginya, Abu Thalib hampir menyerah untuk melindunginya, dan menyarankan agar beliau menuruti kaum kafir Quraisy, sebuah kalimat keimanan yang agungterucap dari mulut beliau,


Demi لله! Sekalipun matahari berada tangan kananku, dan rembulan di tangan kiriku, niscaya aku tidak akan meninggalkan dakwah ini hingga agama ini tegak atau aku mati karenanya


Beliau adalah Al-Amin, "Yang Terpercaya", beliaulah yang berhasil menyelesaikan masalah Hajar Aswad yang hampir mengakibatkan perang saudara sesama Suku Quraisy. Tetangganya begitu tentram, aman dari gangguan lisan dan tangan sebagaimana yang ia sabdakan. Bahkan unik, saat beliau dimusuhi di Mekkah, sampai saat ia hijrah, penduduk Mekkah yang memusuhinya pun masih percaya untuk menitipkan barang-barang mereka kepada beliau. Al-Amin, gelar tak sekedar gelar.

Beliau adalah teman duduk yang mengasyikkan. Candanya tak dibumbui dusta. "Wahai Pemilik Dua Telinga!" panggilan paling lucu di arab yang pernah membuat sahabat tergelak ini pernah diserukan kepada Azzubair. Penampilannya sederhana, tak ingin berbeda dari sahabatnya. Tetapi tetap saja beliau selalu rapi, wangi, dan menyejukkan mata. Beliau tidak suka orang-orang berdiri menyambut kedatangannya, beliaulah yang pertama menjenguk apabila ada yang sakit, duduk bersama kaum miskin, dan memenuhi undangan kaum sahaya.
Beliau adalah orang besar, tak ada yang membantah. Di usia dua belas tahun menjadi manajer unit usaha perdagangan internasional Abu Thalib sampai ke Syam, dan dialaha sales yang menjadi kunci sukses kafilah dagang dengan kejujurannya. Usia duapuluhan tahun menjadi pengelola utama bisnis yang diinvestasikan Khadijah. Dia, entrepreneur dengan sifat nabawi: shiddiq (jujur), amanah (kapabel), fathanah (smart), dan tabligh (informatif); sifat-sifat yang menjadi rujukan teori entrepreneurship modern.

Beliau adalah panglima perang yang agung, administrator militer tak ada bandingannya dalam sejarah. Sepuluh tahun di Madinah, 30-an ghazwah beliau pimpin sendiri di sampinh 300-an sariyah (detasemen) yang beliau bentuk dan berangkatkan. Napoleon Bonaparte ataupun George Washington pun tak ada yang dapat menyamainya.

Beliau adalah orator dengan daya tahan sekaligus daya mempertahankan massa yang luar biasa. Menjelang wafat, beliau pernah berkhutbah setelah Shubuh sampai Dzuhur, dilanjutkan lagi sampai Ashar, lalu dilanjutkan lagi sampai Maghrib, tanpa ada seorang pun yang merasa bosan, tertidur, mengantuk, bahkan bersuara kecuali untuk memenuhi seruan beliau. Bahkan sebagaimana yang dituturkan Tsauban dalam haditsnya, para sahabat begitu terbawa suasana sendu, semua mencucurkan air mata, seolah khutbah itu merupakan salam perpisahan dari sang kekasih tercinta. Apakah seorang Soekarno -yang dianggap sebagai orator yang hebat- dapat menyamainya?

Pemimpin besar ini, amat besar rasa malunya. Kalau dalam kepungan Ahzab (perang Khandaq) sahabat hanya mengganjal perutnya dengan satu batu, tetapi beliau mengganhal perutnya dengan dua batu. Tapi di sat itulah, di sat, keadaan paling genting, ketika Madinah terjepit menunggu sapuan pasukan sekutu 'Ahzab', beliau adalah orang yang paling tenang dan menenangkan, bahkan memberikan motivasi dengan sesuatu yang 'mustahil' menurut pertimbangkan akal.

Al-Barra bin 'Adzib, menceritakan hari-hari sulit saat penggalian Khandaq, "Di saat kami menggali parit, di beberapa tempat, terdapat batu-batu besar yang tidak dapat hancur oleh cangkul. Sehingga dilaporkanlah hal itu kepada رسول الله. Beliau datang, mengambil cangkul, dan bersabda, "bismillah", lalu beliau pun menghantamkan cangkul itu dengan sekali hantaman sehingga memercikan api.

"Allahu Akbar! Aku diberi kunci-kunci Syam. Demi لله, aku benar-benar melihat istananya tang bercat merah saat ini." Lalu beliau menghantam bagian batu yang lain, dan kembali bersabda, "Allahu Akbar! Aku diberi tanah Persia. Demi لله, aku dapat melihat istana Mada'in yang berwarna putih saat ini." Dan ketiga kalinya beliau bersabda, "Allahu AKbar! Aku diberi kunci-kunci Yaman. Demi لله, dari tempat ini aku bisa melihat pintu gerbang-pintu gerbang Shan'a!"

Dan, begitulah, kemuliaan terus-menerus mengiringi setiap langkah رسول الله sejak sebelum nubuwwah.
Lalu apa sebenarnya yang didustakan oleh kaum Musyrikin dari beliau?
"mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat لله" (Q.S. Al-An'am: 33)

Luhur budi pekerti رسول الله membuat kagum sebagian tokoh non-muslim.
Thomas Sarlyle (1795-1881) seorang sejarawan dan penulis essay asal Skotlandia, menulis,


Sungguh tidak mungkin محمّد itu seorang pendusta. Dan kalaupun ia berbuat dusta, dia tak akan mampu membawa agama yang menakjubkan ini.


Gustave Lebon, seorang sejarawan besar mengatakan,


Kalau seorang dinilai dari karya-karyanya, maka dapat dikatakan, bahwa محمّد adalah pribadi terbesar yang dikenal sejarah


Lamartine (1790-1869), seorang sastrawan dan filsuf besar Perancis, mengatakan,


Jika kebenaran tujuan dan kecilnya alat serta hasil-hasil yang menakjubkan merupakan tiga ukuran kebesaran manusia, siapakah yang berani membandingkan محمّد dengan orang bsar dalam sejarah modern?


Subhanallah.

Dalam kehidupan rumah tangga pun, beliau sungguh luar biasa, pernah suatu saat, Anas bin Malik berkata, "Sepuluh tahun aku berada di rumah رسول الله, dan selama itu pun aku tidak pernah mendengar perkataan kasar dan pertengkaran."
Beliau juga seorang suami yang sangat mencintai istrinya, beliau memanggil Aisyah dengan sebutan Khumaira (yang kemerahan roman mukanya), 'Aisy ('Aisyah Kecil) dan panggilan sayang lainnya di dalam
rumah. Di sela masa sibuknya memimpin kaum muslimin, beliau sempat menambal baju, membersihkan terompah, dan menggiling tepung serta memerah susu untuk santapannya.

Beliau tidak kaku, begitu luwes pemimpin besar ini menjadi ayah yang menimang Ibrahim sang putra. "Lihatlah 'Aisy, bukankah Ibrahim mirip denganku?" tanyanya suatu ketika. Ketika Ibrahim dipanggil oleh Allah, beliau dalam posisi sebagai ayah yang penyayang, mengatakan, "Mengalir air mata bersedih hati, namun kami tak mengatakan yang Allah murkai, dan sungguh dengan kematianmu wahai Ibrahim, kami begitu bersedih." (HR Muslim)

Bahkan pada saat beliau wafat, kesedihan besar melanda kaum muslimin, sampai-sampai Bilal bin Rabah, sang Muadzin pertama, meminta izin kepada Abu Bakr agar tidak lagi mengumandangkan adzan. Karena, pada saat sampai pada kalimat "Asyhadu Anna محمّد..." Bilal tak kuasa menahan tangisnya atas kepergian orang yang amat dicintainya. Tetapi, pada suatu saat, Bilal kembali mengumandangkan adzan pada saat sampai pada kalimat tadi, maka seketika orang-orang yang mendengarnya pun menangis, teringat akan رسول الله, orang yang amat dicintainya.


Begitulah, رسول الله, seorang yang mulia...

Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kutatap wajahmu
'Kan pasti mengalir air mataku
Karena pancaran ketenanganmu

Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kukucup tanganmu
Moga mengalir keberkatan dalam diriku
Untuk mengikut jejak langkahmu

Ya رسول الله, Ya Habiballah
Tak pernah kutatap wajahmu
Ya رسول الله, Ya Habiballah
Kami rindu padamu

Allahumma sholli 'alaa محمّد
Ya Robbi sholli 'alaihi wassalim

Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kudakap dirimu
Tiada kata yang dapat aku ucapkan
Hanya Tuhan saja yang tahu

Kutahu cintamu kepada ummat
Umati umati
Kutahu bimbangnya kau tentang kami
Syafa'atkan kami

Ya رسول الله, Ya Habiballah
Terimalah kami sebagai umatmu
Ya رسول الله, Ya Habiballah
Kurniakanlah syafa'atmu

Sebuah Kisah Nyata Tentang Sahabat Sejati. (Bahkan Mungkin Lebih dari itu)

Abu Bakr: Sebuah Kisah Nyata Tentang Sahabat Sejati. (Bahkan Mungkin Lebih dari itu)


11/23/2010 10:13:00 PM | , , , , , Semoga Bermanfaat




Takkan kau temui, takkan kau temui di pelosok dunia manapun, di kolong bumi, di seantero langit, sahabat seperti orang ini. Takkan kau temui, takkan kau temui sahabat macam orang ini, bagaimana tidak? Beliau ini yang membenarkan ketika yang lain tak percaya bahkan menghina Sang Manusia Terbaik, beliau yang banyak keutamaannya, beliau yang paling banyak menyerahkan apa yang dimilikinya demi Allah dan Rasul-Nya, beliau sang sahabat sejati Sang Rasul, beliaulah "The Successor". Inilah beliau, "Yang Berkata Benar", Abu Bakr Ash-Shiddiq.

Kebaikannya telah ditunjukan sebelum memeluk Islam. Ia adalah seorang yang dikenal karena kedermawanannya, seorang pedagang sukses, seorang yang wibawa, berkedudukan tinggi di kaum Quraisy. Beliau terhitung masih saudara Rasulullah SAW., bertemu nasabnya pada kakeknya, Murrah bin Ka'ab bin Lu'ai.

Beliau memberikan kontribusi yang teramat besar bagi Islam, dari dakwah fardhiyahnya lah orang-orang terbaik seperti Abdurrahman ibn 'Auf, Saad ibn Abi Waqqash, Utsman ibn 'Affan, Zubair ibn Awwam, serta Thalhah ibn Ubaidillah memeluk Islam. Beliau juga dikenal sebagai pembebas para budak, yang paling dikenal tentunya ketika membebaskan Bilan ibn Rabah, ketika ia disiksa di sebuah lapang tandus, serta ditimpa batu besar yang teramat panas terasa, disiksa pula oleh orang-orang Quraisy, terutama Umayyah ibn Khalaf yang acapkali menyiksanya kerana keteguhan imannya. Abu Bakr kemudian menebusnya, kemudian memerdekakannya.

Abu Bakr pula yang menemani Sang Rasul ketika hijrah dari Mekkah ke Madinah, ia pula mengalami kejadian luar biasa di Gua Tsur saat beristirahat sekaligus berupaya bersembunyi dari kejaran kafir Quraisy.

Di sana, di dalam gua yang gelap itu, terjadilah peristiwa yang takkan terhapus sejarah, kisah bukti kesetiaan beliau kepada Rasulullah SAW.
Di sana, di dalam gua yang di mulutnya terdapat sarang lelabah, ia sandarkan kepala beliau SAW, diatur agar beliau nyaman, agar beliau tetap dapat beristirahat. Namun, ia lihat ada binatang berbisa keluar dari lubang-lubang kecil di sana, maka ditutuplah lubang itu agar tak keluar dan melukai orang yang berada di sandarannya, tetapi ada satu binatang lagi yang keluar dari lubang kecil lain di gua itu, maka ia tutup rapat dengan anggota tubuhnya yang lain, tersakitilah ia oleh binatang-binatang tersebut, namun -aduhai- beliau bahkan menahan untuk tak berteriak kesakitan demi sang Rasul tetap tertidur di dalam istirahatnya.
Di sana, di dalam gua yang terdapat sarang burung di luarnya, kemudian air mata menetes -sayangnya- membangunkan sang Rasul, terbangunlah, dan beliau SAW melihat sahabatnya yang telah berpeluh keringats serta terlukai. Lalu, terekamlah dalam Al-Quran sebuah ucapan indah yang telinga kita telah akrab mendengarnya, "sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: 'Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita.'" (Q.S. At-Taubah [9]: 40)

Kawan, itulah sebaik-baik sahabat dalam dekapan ukhuwah, peristiwa di atas hanyalah peristiwa kecil di antara peristiwa-peristiwa yang menunjukkan keutamaan beliau.

Ia, adalah orang yang Umar ibn Al-Khaththab pun tak bisa mengalahkannya, pernah di sebuah peperangan, Perang Ahzab namanya ketika itu seperti yang diriwayatkan Umar ibn Al-Khaththab, bahwa ketika itu, Ummat Islami di Madinah dikepung dari segala penjuru, baik dari dalam dengan berkhianatnya Yahudi Madinah, juga dari luar dengan kafir Quraisy yang bersekutu dengan kaum-kaum lain yang membenci Islam, membutuhkan banyak pengorbanan baik harta maupun jiwa, maka dianjurkanlah oleh Rasulullah untuk beramal menyumbangkan hartanya. Ketika itu Umar datang membawa hartanya, ketika ditanya oleh Rasulullah tentang apa yang ditinggalkan untuknya dan keluarganya, Umar menjawab bahwa ia meninggalkan separuh hartanya untuknya dan keluarganya. Lalu, tak lama kemudian, datanglah Abu Bakr, dan kita ingat sendiri kisah ini, ketika ditanya tentang apa yang ia tinggalkan untuknya dan keluarganya, maka sebuah kalimat tinggi penuh keimanan terlafazhkan dari lisannya, "Cukup bagiku Allah dan Rasul-Nya." Subhanallah! begitu dahsyatnya beliau, menyumbangkan semuanya demi Islam. Kontribusi yang amat besar.

Dan kini, mari kita mengikuti sebuah kisah tinggi, sebuah perilaku yang lahir dari kepahaman dan kebeningan nurani seorang manusia. Sebuah kisah tinggi itu adalah...


Ketika itu, Sang Nabi menerima wahyu. Wahyu yang menggembirakan semua shahabat. Beliau membacakannya dari atas mimbar, "Apabila datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan engkau lihat manusia masuk ke dalam agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan mohonlah ampun kepadaNya. Sesungguhnya Ia adalah Maha Penerima Taubat."

Semua sahabat tersenyum, lega, bahagia, dan penuh syukur. Tapi dari depan mimbar, Abu Bakr tiba-tiba berteriak dengan isak, "Ya Rasulullah, kutebus engkau dengan ayah dan ibuku! Demi Allah kutebus engkau dengan ayah dan ibuku!" Dan ia terus menangis. Para sahabat terheran-heran yang teramat dahsyat. Mereka menatap tajam dengan mulut yang tanpa disadari setengah menganga. Tapi Rasulullah tersenyum padanya.

"Seorang hamba diminta untuk memilih", beliau Shalallahu 'Alaihi wa Sallam melanjutkan sabda, "Antara perhiasan dunia menurut kehendaknya, atau apa yang ada di sisi Allah. Dan dia memilih apa yang ada di sisi Allah." Tangis Abu Bakr semakin keras. "Demi Allah ya Rasulullah, ayah dan ibu kami sebagai tebusanmu!"
Hingga kata perawi hadits ini, orang-orang bergumam dalam hati, "Lihathal orangtua ini! Rasulullah mengabarkan tentang kemenangan dan seorang hamba yang diberi pilihan, tapi dia berteriak-teriak tak karuan!"

Surat An-Nashr serta segala yang Rasulullah katakan ditangkap secara jelas dan pasti oleh Abu Bakr sebagai satu isyarat, bahwa ajal sang Nabi telah sangat dekat! Maka ia menangis. Maka ia berteriak. Hanya dia. Hanya dia yang mengerti.

Rasulullah masih tersenyum. "Sesungguhnya orang yang paling banyak membela dan melindungiku dengan pergaulan dan hartanya adalah Abu Bakr", kata beliau. "Andaikan aku boleh mengambil kekasih selain Rabbku, niscaya aku akan mengambil Abu Bakr sebagai Khaliil-ku. Tetapi ini adalah persaudaraan Islam dan kasih sayang. Semua pintu yang menuju Masjid harus ditutup, kecuali pintunya Abu Bakr."

                                                                                        ***

"Tiada hari yang lebih bercahaya di Madinah daripada hari ketika Rasulullah datang kepada kami. Dan tidak ada hari yang lebih gelap dan muram daripada saat beliau wafat, ujar Anas ibn Malik.

"Sesungguhnya beberapa orang munafik beranggapan bahwa Rasulullah meninggal dunia!", kata sosok tinggi besar itu. Banyak orang berhimpun di sekililingnya, semua mengenali, orang yang berbuat gaduh ini adalah 'Umar ibn Al Khaththab. "Sesungguhnya beliau tidak wafat!", ia terus berteriak dengan mata merah berkaca-kaca dan berjalan ke sana ke mari. "Sesungguhnya beliau tidak mati!" Beliau hanya pergi menemui Rabbnya seperti Musa yang pergi dari kaumnya selama 40 hari, lalu kembali lagi pada mereka setelah dikira mati! Demi Allah, Rasulullah pasti akan kembali! Maka tangan dan kaki siapapun yang mengatakan beliau telah meninggal harus dipotong!"

'Umar masih terus berteriak-teriak bahkan menghunus pedang ketika Abu Bakr datang dan masuk ke bilik 'Aisyah tempat di mana jasad Sang Nabi terbaring. Disibaknya kain yang menyelubungi tubuh suci itu, dipeluknya Sang Nabi dengan tangis. "Ayah dan ibuku sebagai tebusanmu...", bisiknya. "Allah tidak akan menghimpun dua kematian bagimu. Kalau ini sudah ditetapkan, engkau memang telah meninggal." Abu Bakr mencium kening Sang Nabi. "Alangkah wanginya engkau di kala hidup, alangkah wangi pula engkau di saat wafat."

'Umar masih mengayun-ayunkan pedang ketika dia keluar. "...Kaki dan tangannya harus dipotong! Dipotong!", teriak 'Umar.

"Duduklah hai 'Umar!", seru Abu Bakr. Tapi 'Umar tak kunjung duduk. Orang-orang, dengan kesadaran penuh mulai mendekati Abu Bakr dan meninggalkan 'Umar. "Barangsiapa menyembah Muhammad, maka sungguh Muhammad telah wafat. Tapi barangsiapa menyembah Allah, sesungguhnya Allah hidup kekal!" Abu Bakr lalu membaca ayat yang dibaca Mush'ab ibn 'Umair menjelang syahidnya, saat tubuh yang menghela panji Uhud dibelah-belah dan tersiar kabar bahwa Rasulullah terbunuh.

"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (Q.S. Ali Imran [3]: 144)

'Umar jatuh terduduk mendengar ayat ini. Pedangnya lepas berdentang dari genggaman. Dengan gumaman diselingi isak, disimak dan dilafalkannya ayat yang dibaca Abu Bakr. Demikian juga yang lain. Mereka membaca ayat itu. Seolah-olah ayat itu baru saja turun. Seolah-olah mereka tak pernah mendengar ayat ini sebelum Abu Bakr membacakannya.

Maka inilah Abu Bakr. Seorang yang mata batinnya begitu jernih. Dia yang paling berduka, menangis, dan histeris ketika Sang Nabi memberi isyarat tentang dekatnya saat berpisah. Namun, di saat kekasih yang dicintainya itu benar-benar pergi, Abu BAkr menjadi orang yang paling waras, paling tenang, dan paling mententeramkan. Abu Bakr menyelamatkan kaum muslimin dari keterguncangan massal yang bisa berakibat fatal.

                                                                                               ***

Maka, kawan, itulah beliau, Abu Bakr Ash-Shiddiq, sebaik-baik sahabat.

Semoga, kita semua mendapat sahabat yang terbaik bagi kita, yang tidak hanya membenarkan, tapi juga mengoreksi kesalahan kita, yang rela berkorban, yang selalu mengingatkan. Dan semoga kita pun menjadi sahabat terbaik baginya.

Dalam Dekapan Ukhuwah, semoga kita mendapatkannya.



Di salah satu gugusan dari banyaknya gugusan di semesta raya, 16 Zulhijjah 1431 H.

Firman Maulana (30-12-1414)/dari berbagai sumber

Mempesona Imannya...



Di suatu subuh, selesai shalat berjamaah, Rasulullah duduk menghadap para sahabat, semua mata tertuju pada beliau, tak sabar menanti kata-kata hikmah dari sosok mulia ini.
Lalu beliau shalallahu'alaihi wa salam pun berkata, "Wahai manusia! Siapakah yang paling mempesona imannya?"
Para sahabat dengan serentak menjawab, "Malaikat ya Rasulullah!"
Rasulullah lalu berkata, "Benar.. tapi bukan itu yang aku maksud. Bagaimana mungkin malaikat tidak beriman kepada Allah sedangkan mereka hanya berbuat apa yang diperintahkan Allah."

Lalu para sahabat kembali mencoba menjawab, "Para Nabi dan Rasul-Nya, ya Rasulullah!"
"Benar, tapi bukan itu yang aku maksud. Karena bagaimana mungkin Nabi dan Rasul tidak beriman kepada Allah sedangkan wahyu dari-Nya langsung turun pada mereka," jawab Rasulullah.

Dengan kebingungan, para sahabat mencoba kembali menjawab dengan malu-malu, "Kalau begitu, kami ya Rasulullah, sahabat-sahabat engkau."
"Benar, tapi bukan itu yang aku maksud. Tentu saja kalian beriman kepada Allah karena aku berada di tengah-tengah kalian."

Akhirnya para sahabat tidak berusaha kembali menjawab dan berkata, "Kalau begitu, hanya Allah dan Rasul-Nya yang tahu."

Keadaan menjadi hening. Semua menanti jawaban dari Rasulullah terkait siapakah yang paling mempesona imannya. Hening sampai akhirnya Rasulullah berkata, "Mereka adalah orang-orang yang datang jauh sesudah kalian. Mereka tak pernah melihatku, tak pernah berjumpa denganku, tapi mereka mengimaniku. Mereka membaca Alquran dan mengimani dan mengamalkan isinya. Mereka membelaku sama seperti kalian gigih berjuang. Alangkah inginnya aku berjumpa dengan saudaraku."


***
Wahai, berkali-kali saya membaca dan mendengar tentang riwayat ini, mulanya ada rasa takjub karena insya Allah kitalah yang disebut oleh Rasulullah sebagai orang yang paling mempesona imannya, paling ajaib imannya. Karena, ya! Tak pernah sedetikpun kita bertemu dan bertatap muka dengan beliau, tapi kita mengimani beliau, megimani dan mengamalkan Alquran. 
Wahai, tapi sepekan yang lalu ketika riwayat ini dibacakan kembali, mengalirlah air mata, menangis malu karena merasa iman ini tidak ada apa-apanya, masih jauh dengan para sahabat, jauh...
Ah, riwayat ini benar-benar menjadi sebuah muhasabah bagi diri, apakah sudah iman ini mempesona? Padahal amalan-amalan yang dilakukan belumlah banyak. Apa kabar dengan tilawah harian yang bahkan masih sulit untuk sampai satu juz per hari. Apa kabar dengan hafalan Alquran yang bahkan satu juz pun belum hafal. Apa kabar dengan zakat, infaq, shadaqah yang kadang masih ada hitungan di dalamnya. Apa kabar dengan Shalat berjamaah yang kadang sulit diri ini untuk menggerakkan badannya shalat berjamah di mesjid. Apa kabar dengan qiyamul lail yang kadang tak untuk sekedar bangun pun sulit. Apa kabar dengan dhuha yang kadang ada rasa malas menghampiri. Apa kabar dengan shaum sunnah yang lama tak diamalkan. Apa kabar dengan ucapan, perilaku yang kadang tak pantas untuk dilakukan.
Wahai Rasul Allah, sungguh diri ini malu atas iman yang belumlah seberapa.
Wahai Rasul Allah, sungguh diri ini merinduimu, merinduimu meski tak pernah bertemu denganmu..
Ingin rasanya seperti para sahabat yang berjumpa denganmu, seperti 'Abu Bakr yang paling tak pernah ragu sedikitpun kepadamu, seperti 'Umar yang Islamnya adalah kemenangan, seperti 'Utsman yang tak ragu untuk berinfaq meski dalam jumlah yang luar biasa banyaknya, seperti 'Ali yang cerdas dan gagah di medan perang, dan seperti sahabat-sahabatmu yang lain..
Ingin rasanya seperti sahabat-sahabatmu..
Ya Rasulullah, shalawat dan salam tercurah padamu. Semoga kami termasuk ummatmu yang kau sebut bahkan saat engkau akan kembali pada-Nya, "Ummati.. ummati.. ummati.." Ya Rasulullah sebegitu besarnya cintamu pada ummat, maka sungguh kami pun mencintaimu.
Maka teringatlah aku dengan Anas ibn Malik yang berujar saat Rasulullah berkata bahwa engkau akan bersama orang yang kau cintai, "Kalau begitu aku mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar, dan ‘Umar. Aku berharap bisa bersama dengan mereka karena kecintaanku pada mereka, walaupun aku tidak bisa beramal seperti amalan mereka."
Dan akhirnya, semoga riwayat di atas menjadi pemicu yang kuat untuk meningkatkan iman, meningkatkan taqwa dan amalan-amalan.
Wa Allahu alam.
Ya Rasulullah...
***
Firman Maulana, 10 Muharram 1434/ 24 November 2012,
di waktu dhuha.

Manfaat Lintah Untuk Manusia

Manfaat Lintah Untuk Manusia

Bermanfaat - Manfaat Lintah Untuk Manusia

Lintah adalah hewan yang tergabung dalam filum Annelida dengan sub kelas Hirudinea, lintah dapat hidup di darat, air tawar dan air asin. Lintah atau pacet adalah hewan hermaprodit atau berkelamin ganda seperti halnya dengan cacing. Cacing memiliki banyak manfaat begitupun juga dengan lintah. Lintah sangat bermanfaat untuk manusia terutama lintah itu dimanfaatkan untuk kesehatan manusia. Semua spesies lintah tergolong dalam golongan hewan carnifora atau hewan pemakan daging. Meski binatang penghisap darah ini sering dibenci oleh manusia akan tetapi hewan bernama lintah itu sangat bermanfaat sekali untuk manusia. Salah satu manfaat lintah adalah, pada tubuh hewan lintah mengandung antikoagulan atau anti pembekuan darah dan lintah juga mengandung zat-zat lain seperti penisilin, anti radang dan anestesi untuk pembiusan.

Lintah banyak manfaatkan terutama untuk terapi kesehatan yang dikenal dengan nama terapi Hirudo Medicinalis yang telah dimanfaatkan sejak abad ke 18. Sebuah riset yang dilakukan di Eropa menunjukkan bahwa terapi lintah yang dilakukan bersama dengan pengobatan medis atau herbal mampu dimanfaatkan untuk meningkatkan efektifitas obat. Sampai sekarang belum ada catatan data mengenai efek samping dari terapi lintah untuk kesehatan. Terapi yang menggunakan lintah sebagai media dapat menstabilkan kadar hormon serotonin yang bermanfaat untuk melancarkan aliran peredaran darah dan oksigen pada jaringan saraf yang halus yang berada di kepala.
Beberapa indikasi umum yang dapat dilakukan pada terapi sedot lintah adalah:
  1. Reaksi Inflamasi
  2. Penyakit jantung
  3. Rematik
  4. Tendovaginitis dan tendinitis
  5. Vena dan varises vena.
  6. Arthtosis
  7. Radang sendi dan tegang otot.
  8. Antidyscratic terapi dari racun dan penyakit mental
  9. Trombosis dan emboli
  10. Stagnasi darah dan kondisi kejang
  11. Vertebrogenic Pain Syndrome
  12. Transudates dan eksudat
Selama proses penyedotan darah dari terapi sedot lintah, lintah tersebut mengeluarkan semacam campuran kompleks yang berbeda secara biologis dan zat aktif kadalam luka gigitan lintah. Dari hasil kajian-kajian dan penelitian ilmiah yang dilakukan para pakar, menyebutkan bahwa lintah mengandung zat-zat yang sarat manfaat untuk tubuh manusia, diantaranya adalah.
  1. Nitric Oxide.
    Dalam satu kajian ilmiah di Universitas Purdue, dijelaskan bahwa jenis lintah yang dapat dimanfaatkan untuk Hirudo Medicinalis dapat mengeluarkan Nitric Okside secara alami. Nitric Okside bermanfaat untuk menyelesaikan 90% dari masalah kegagalan ereksi alat kelamin bagi kaum pria. Vagina dan Klitoris kaum wanita bila tersentuh dengan unsur Nitric Okside ini dapat mengakibatkan rangsangan seksual karena Nitric Okside tersebut dapat memberi stimulus ke syaraf-syaraf yang memacu gairah seksual kaum wanita.
  2. Hirudin.
    Hirudin adalah zat yang dapat mencegah pembekuan darah agar darah tetap mengalir. Unsur Hirudo medicinalis dimanfaatkan dalam operasi syaraf-syaraf yang kecil seperti pada telapak tangan untuk mengembalikan aliran darah yang tersumbat. Hirudin itu sendiri terdiri dari 65 asam amino yang bermanfaat untuk menghambat pembekuan darah. Hirudin akan mengurangi gumpalan darah yang terbentuk dan meningkatkan aliran darah pada bagian-bagian tertentu di dalam tubuh.
  3. Histamin.
    Histamin merupakan zat yang bermanfaat yang dapat dimanfaatkan sebagai zat pengembang, zat ini ditemukan pada air liur dari lintah tersebut.
  4. Hyaluronidase.
    Hyaluronidase tidak lain adalah zat yang berasal dari air liur lintah yang termasuk dalam jenis obat bius.
  5. Thrombin.
    Thrombin adalah zat yang bermanfaat untuk mengaktifkan konversi dari fibrin dan fibrinogen.
  6. Anti Kolagen.
    Zat yang dikeluarkan oleh air liur lintah dan spesies yang sejenis ternyata dapat dimanfaatkan untuk perawatan dan pengendalian trombosit. Zat anti kolagen ini bermanfaat untuk mencegah penuaan dini. Zat anti kolagen ini terutama dimanfaatkan untuk bahan dasar pembuatan kosmetik.
Nah.. Bagaimana menurut pendapat sobat bermanfaat semua? tertarik untuk mencoba terapi sedot lintah? Sangat tak terduga ya.. ternyata hewan yang biasanya dianggap remeh dan menjijikkan itu rupanya memiliki manfaat yang luar biasa untuk manusia. Karena memang tiada satupun ciptaan-Nya yang tak bermanfaat.

Sumber http://semuaitubermanfaat.blogspot.com/2012/02/manfaat-lintah-untuk-manusia.html#more#ixzz2NV8iVLKm